Desa Yosomulyo Merawat Tradisi Bersyukur melalui Baritan


"Baritan yang kita lakukan di bulan Suro atau tahun baru Hijriah ini sebagai wujud syukur kita atas kelimpahan rezeki yang tuhan berikan. Wujudnya dalam hasil bumi yang kita terima selama ini," ujar Kades Joko.



Penakota - Banyuwangi | Desa Yosomulyo salah satu desa di Kabupaten Banyuwangi yang masyarakatnya multikultural. Desa ini mempunyai bermacam-macam suku, agama, ras, tradisi dan budaya. Hal ini menjadi aset penting yang harus dijaga. Salah satu aset penting tersebut, masyarakat umumnya masih menjunjung tinggi tradisi yang telah berkembang turun menurun di lingkungannya. Salah satunya tradisi "baritan".


Tradisi baritan di Desa Yosomulyo kembali digelar secara serentak se-Desa pada Selasa (18/7/2023). Hal ini tertuang dalam surat edaran Pemerintah Desa nomor : 450/49/429.517.04/2023 tertanda tangani Kepala Desa Yosomulyo Drs. Joko Utomo Purniawan, M.Pd.

Menurut Imam Sahroni saat memimpin baritan di perempatan Dusun Sidotentrem. Maknanya, tradisi ini bertujuan untuk menolak bala atau sesuatu yang tidak diinginkan bahkan bencana. Jadi, tradisi ini adalah kegiatan doa bersama yang dilaksanakan oleh masyarakat untuk meminta perlindungan kepada Tuhan.

"Mugi mugio Deso Yosomulyo, khususipun Dusun Sidotentrem, pinaringa ayem tentrem tebih saking bala' ugi bencana. Bala' asale teko wetan balio ngetan, asale teko kulon balio ngulon, asale teko kidul balio ngidul, asale teko lor balio ngalor, kersane Allah ta'ala," kata Imam

Ratusan takir /nasi bungkus sebagai wujud syukur tersaji dalam momentum perayaan tahunan itu. Kemudian setelah do'a yang dipimpin sesepuh desa, takir atau nasi tersebut dibagikan ke warga.

Bagi warga di Desa Yosomulyo, Baritan telah menjadi tradisi yang dilakukan secara turun temurun. Namun biasanya hanya dilakukan di dusun atau RW masing-masing bertempat di pertigaan jalan atau di perempatan /simpang empat, diantaranya;

Seperti halnya baritan malam 1 suro  digelar oleh warga RT 01/01 Dusun Sidomukti, Baritan Perempatan Gang Mawar Krajan RT02/01, Warga kanal pedot, Perempatan Pasar Rebo Sidotentrem RT 04/ 01, RT 01/ 02dan RT 02/ 02. Baritan RT 03 RW 04 Sidorejo Wetan. Baritan di perempatan Sidotentrem RW 01, lingkungan RT 02 RW 03 Krajan dan masjid Al Ikhlas. Baritan RT 03/ 04 Siderejo Wetan,  RT 2 RW 3 Ridorejo Kulon. Baritan RT04/01, RT 01/02 Sidorejo Wetan bersatu. Dan baritan Krajan 03/01 bersama pak Kades.

Kepala Desa Yosomulyo Drs. Joko Utomo Purniawan, M.Pd pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para Ketua RT dan RW yang telah Ngrawat Tradisi, Ngrumat Panghuripan menggelar baritan.

"Baritan yang kita lakukan di bulan Suro atau tahun baru Hijriah ini sebagai wujud syukur kita atas kelimpahan rezeki yang tuhan berikan. Wujudnya dalam hasil bumi yang kita terima selama ini," ujar Kades Joko.

Ia berharap masyarakat untuk terus membumikan kebiasaan baik yang telah dilakukan secara turun temurun salah satunya baritan.

Posting Komentar

0 Komentar