Peringatan HGN dan HUT PGRI, LDII Dorong Perkuat Pendidikan Karakter


“Banyak orang yang pandai namun tidak memiliki karakter yang baik, maka kepandaian tersebut dapat disalahgunakan untuk kejahatan, kerusakan maupun korupsi,” terang 
Ketua DPW LDII Jawa Timur KH Moch Amrodji Konawi 



Penakota- SURABAYA | Pemprov Jawa Timur menggelar upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN), HUT ke-77 PGRI serta HUT ke-51 KORPRI di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (5/12).


Gubernur Khofifah Indar Parawansa selaku inspektur upacara pada sambutannya meminta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan guru agar maksimal melayani dan mengabdi pada masyarakat dengan bekerja profesional, berlaku adil, imparsial dan tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan publik.

“Guru maupun ASN secara esensi memiliki kesamaan peran penting dalam merawat keberlangsungan kehidupan bangsa. ASN dan guru dipertemukan dalam misi pelayanan dan pengabdian pada masyarakat,” ucap Gubernur Khofifah.

Khofifah juga menekankan kepada ASN dan guru untuk menghadirkan kualitas kerja di Jawa Timur yang berbasis IKI (Inisiatif, Kolaborasi, Inovasi). Kinerja tersebut akan melahirkan anak-anak masa depan Jawa Timur, dan anak bangsa sebagai warga yang berkualitas sebagai game changer.

“Game changer memiliki makna agensi yang memiliki daya cipta, kecerdasan dan ketahanan mental untuk menjadi pengubah jalannya permainan, pengubah jalannya sejarah,” imbuhnya.

Selaras dengan Khofifah, Ketua DPW LDII Jawa Timur KH Moch Amrodji Konawi mengatakan peran guru memberi pengaruh besar dalam melahirkan generasi yang unggul untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. Ia berterima kasih pada guru yang selama ini bekerja keras dalam mencerdaskan generasi bangsa.

“Guru tanpa kenal lelah dalam mengabdi dan bekerja dengan ikhlas tanpa pamrih dalam mencerdaskan bangsa. Maka guru layak disebut pahlawan tanpa tanda jasa,” ujar KH Amrodji.

Selain itu, KH Amrodji mendorong para guru menggiatkan pendidikan karakter pada anak didiknya. Pendidikan karakter nantinya dapat melahirkan generasi yang siap menghadapi tantangan zaman.

“Banyak orang yang pandai namun tidak memiliki karakter yang baik, maka kepandaian tersebut dapat disalahgunakan untuk kejahatan, kerusakan maupun korupsi,” terangnya.

Sejalan dengan hal tersebut, sejak tahun 2020, LDII telah meluncurkan platform pendidikan yang diberi nama Pondok Karakter (pondokkarakter.com). Dalam hal ini, LDII memandang pentingnya pembangunan karakter untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dimulai dari peningkatan peranan stakeholder pendidikan.

Dalam hal ini ada enam stakeholder yang digagas dalam platform Pondok Karakter yakni orang tua, guru, pamong, kepala sekolah, tenaga kependidikan, dan pengelola yayasan.

LDII menaruh perhatian pada kinerja dan kualitas seorang guru sebagai tenaga pendidik yang memegang kunci kualitas pendidikan di Indonesia, dan orang tua sebagai madrasah pertama bagi anaknya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua MUI Jawa Timur KH M Sudjak perihal pentingnya peningkatan kualitas pendidikan.

Ia mengatakan kualitas pendidikan di Jawa Timur sangat baik. Hal ini dinilai dari banyaknya siswa maupun mahasiswa Jawa Timur  yang berprestasi menjuarai berbagai perlombaan mulai di tingkat nasional hingga internasional.

“Terima kasih kepada para guru dan dosen yang telah mencerdaskan anak bangsa. Terus berjuang dan selalu semangat mendidik anak-anak didiknya sehingga lahir generasi yang unggul,” kata Ketua Badan Pengelola Masjid Nasional Al Akbar Surabaya itu.

Sumber : Humas LDII Jatim

Posting Komentar

0 Komentar